oleh

Efek Samping Pasca Operasi Mata Lasik

SALISMA.COM (SC), JAKARTA –  Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa tidak ada prosedur sempurna untuk gangguan indra penglihatan. Sebanyak 40 persen pasien yang menjalani prosedur laser pada mata atau LASIK mengalami efek samping pasca operasi.

Melansir Live Science, pengujian yang dilakukan oleh peneliti Food and Drug Administration tersebut menemukan bahwa efek samping dirasakan 40 persen pasien LASIK tiga bulan pasca tindakan.

LASIK yang merupakan singkatan dari laser-assisted in situ keratomileusis adalah sebutan umum untuk operasi laser pada mata. Operasi ini dilakukan untuk melakukan pembetulan pada kasus miopi atau rabun jauh, hiperopia atau rabun dekat, dan astigmatisma atau yang dikenal awam dengan rabun ‘silindris.’

Operasi mata dengan laser menjadi terkenal beberapa tahun lalu dengan klaim minim efek samping, cepat, dan memiliki hasil yang memuaskan. Pada 2011, telah dilakukan lebih dari 11 juta prosedur LASIK di Amerika Serikat.

Namun, hasil penelitian yang dirilis dalam jurnal JAMA Ophthalmology per 23 November 2016 lalu, ditemukan fakta bahwa para pasien LASIK mulai merasakan gangguan penglihatan yang sebelumnya tidak muncul pra-operasi, yaitu silau atau melihat bias cahaya sekitar objek.

“Untuk pengetahuan semua pihak, penelitian kami satu dari sedikit yang melaporkan pengembangan gejala gangguan penglihatan pasca operasi,” tulis para peneliti.

Studi tersebut dilakukan dengan mengikuti dua kelompok pasien selama enam bulan. Kelompok pertama adalah 262 perwira Angkatan Laut dengan rata-rata berusia 29. Sedangkan kelompok kedua terdiri dari 312 warga sipil berusia rata-rata 32 tahun.

Sebelum perlakuan operasi, para responden diminta untuk memberikan keterangan kondisi penglihatan mereka. Pertanyaan yang sama juga diberikan pasca operasi ditambah dengan kepuasan atas operasi dan gangguan penglihatan seperti silau atau bias cahaya, atau bias objek.

Dalam operasi LASIK, dokter membuat luka kecil di kornea mata. Mereka kemudian menggunakan laser untuk menghapus beberapa jaringan kornea dan membentuknya kembali dengan tujuan meningkatkan daya lihat seseorang.

Setelah operasi, secara keseluruhan pandangan responden mengalami peningkatan. Namun 43 persen pada kelompok Angkatan Laut dan 46 persen di kelompok sipil dilaporkan mengalami gejala baru seperti bias gambar, silau, halo, pada tiga bulan pasca operasi.

Penelitian ini juga menemukan rata-rata orang merasa lebih puas dengan kualitas penglihatan setelah operasi dibanding sebelum tindakan. Namun sekitar satu dan enam persen orang di kedua kelompok melaporkan ketidakpuasan enam bulan pasca tindakan LASIK.

“Hasil baru ini menunjukkan tidak ada tindakan [operasi] yang sempurna,” kata Mark Fromer, dokter mata di Lenox Hill Hospital New York, menanggapi temuan FDA tersebut. Ia sendiri mengungkapkan berdasarkan pengalaman biasanya pasien LASIK tidak merasakan gejala yang ditemukan FDA.

Namun Fromer sepakat bahwa dokter harus memberitahukan risiko yang mungkin terjadi saat seseroang memutuskan akan menjalani operasi LASIK.

 

(CNN INDONESIA.com)