oleh

33 Alat Berat Disiagakan Antisipasi Bencana saat Mudik

SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Sekitar dua pekan menjelang Lebaran, pembenahan-pembenahan jalur mudik terus digesa oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PR) Provinsi Riau. Termasuk antisipasi di sejumlah titik rawan bencana alam, seperti longsor.

Ancaman longsor mendominasi baik itu jalur Barat, yang menghubungkan Riau dengan Sumbar, maupun jalur Selatan, Timur dan Utara.

Kepala Bidang Preservasi Dinas PU PR Provinsi Riau, Budi Yoga, mengatakan pihaknya akan menyiagakan lebih dari 30 alat berat di sejumlah titik rawan bencana alam saat mudik nanti.

“Kami sudah memetakan ada beberapa titik rawan terjadinya longsor dan bencana banjir. Di setiap lokasi rawan itu kami akan siagakan alat berat,” ujar Budi Yoga, awal pekan ini.

Menurut Budi Yoga, di posko yang akan dibangun Dinas PUPR bersama Kementerian PU tersebut akan disediakan tiga jenis alat berat, seperti ekskavator, grader dan alat pemadat tanah. “H-10 Lebaran sudah mulai didirikan posko dan sudah disiagakan alat berat di sana,” ujar Budi.

Dalam catatan dan hasil pantauan Dinas PUPR, jalur yang rawan terjadi longsor masih didominasi di jalur lintas Barat, menghubungkan Riau-Sumatera Barat (Sumbar). Di antaranya jalur lingkar Kota Bangkinang-Rantau Berangin-PLTA Koto Panjang hingga perbatasan Riau-Sumbar.

Kemudian lintas Selatan, titik rawan terdapat di Cerenti, Kuantan Singingi (Kuansing). Sedangkan titik rawan di lintas Timur ada di jalur Kuala Cenaku- Inhil. Sementara untuk lintas Utara, sejauh ini tidak ada yang dianggap rawan terjadinya longsor. Hanya akan ada buka tutup dan pada H-10 Lebaran.

“Jadi dimana yang ada titik rawan terjadi longsor, banjir dan lainnya itu, maka di tempat itu akan didirikan posko. Dinas PU akan siapkan alat berat di sana, sehingga begitu terjadi bencana langsung bergerak. Total semuanya lebih 33 unit alat berat disiapkan,” ujarnya.

Budi Yoga mengemukakan, saat ini masih ada pengerjaan jalan baik itu di jalan milik nasional dan jalan milik provinsi. Dinas PUPR sudah mengimbau kepada pihak rekanan agar menuntaskan pengerjaan pada H-10 Lebaran, agar tidak mengganggu arus mudik.

“Kalau sekarang ini di jalur nasional dan provinsi lebih kepada mengerjakan tambal sulam. Jadi pekerjaannya diprioritaskan tuntas jelang puncak mudik,” jelas dia. (*)