oleh

Bi Predikasi Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Capai 5,6 %

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko, potensi pertumbuhan ekonomi Sumbar masih terbuka lebar di tengah tekanan ekonomi global. “Peluangnya masih terbuka, dengan mengoptimalkan belanja pemerintah, mendorong investasi, dan meningkatkan kredit perbankan ke sektor produktif,” kata Puji Atmoko.

BI optimistis, pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun depan akan lebih baik dari pencapaian 2016 meski tidak melonjak secara signifikan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya belanja pemerintah untuk menstimulus pertumbuhan. Pada sisi lain, harga komoditas pertanian di pasar global belum sepenuhnya membaik.

Tahun ini, BI memprediksi, pertumbuhan ekonomi Sumbar di kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen. Target ini melihat realisasi pertumbuhan ekonomi Sumbar di kuartal ketiga yang mencapai 4,82 persen, terendah dalam 5 tahun terakhir.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno optims pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2017 di kisaran 6,16 persen dengan proyeksi inflasi 4,5 persen plus minus 1 persen. Target tersebut merupakan kesepakatan bersama pemerintah dan DPRD Sumbar.

Pengetatan anggaran yang dilakukan pemerintah dan pemotongan dana alokasi umum (DAU) menyebabkan sejumlah proyek di daerah melambat. Penurunan juga dipacu dari sektor lapangan usaha di sektor pertanian akibat cuaca ekstrem yang dalam kondisi normal berkontribusi terhadap PDRB sebesar 24 persen.

Selama kuartal tiga, BPS mencatat, sektor pertanian ini menurun produksinya hingga 1,09 persen. Karena kontribusinya yang besar terhadap PDRB, menahan laju pertumbuhan daerah itu.

Targetkan 6,16 Persen

“Kami sepakat dengan proyeksi BI, tetapi kami juga yakin akan tumbuh lebih bagus, dan harus diusahakan,” katanya. Optimisme pemerintah daerah tidak lepas dari memaksimalkan pengembangan sektor pariwisata dan energi. Sumbar baru saja menggaet penghargaan di World’s Best Halal Destinasi dan Kuliner.**