oleh

Rumah Sakit Usir Pasien BPJS

SALISMA.COM (SC),SAROLANGUN – Pasien luka bakar yang sedang menjalani perawatan RSUD Chatib Quzwain diminta pulang oleh seorang perawat. Diduga aksi tidak simpatik terhadap pasien BPJS ini, buntut dari inspeksi mendadak sejumlah anggota DPRD Sarolangun ke rumah sakit tersebut.

Saidina Umar (48), warga Desa Lubuk Sayak, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi, sudah dirawat karena mengalami luka bakar. Namun dia diminta untuk pulang oleh seorang perawat piket, padahal kondisinya belum sembuh benar.

Akhirnya Saidina Umar pun meninggalkan rumah sakit. Dengan jalan terpapah, bahkan luka bakarnya di kaki sampai mengeluarkan darah. “Anehnya, perawat yang menyuruh pulang, bukan dokter. Katanya saya sudah sembuh. Padahal jalan pun saya belum bisa,” ungkapnya.

Atas tindakan itu, Saidini Umar mengaku sangat kecewa. Apalagi dirinya masih membutuhkan perawatan pihak rumah sakit untuk menyembuhkan lukanya. “Saya punya hak mendapatkan perawatan. Meski saya pasien BPJS, tapi kan saya rutin bayar iuran tiap bulan,” keluhnya.

Sementara itu, Yeni, istri Saidina Umar, mengaku, heran suaminya disuruh pulang, karena pada pagi hari dirinya masih disuruh untuk mengambil cairan infus di apotek. Yeni menduga, pengusiran itu akibat buntut dari inspeksi mendadak (Sidak) anggota DPRD Sarolangun ke rumah sakit.

“Mungkin disangko perawat tu, kami yang ngadu ke DPR. Padahal sedikitpun kami tak pernah mengadu-ngadu. Kami hanya bercerita kejadian sebenarnya kepada perwakilan rakyat yang kala itu menemui kami,” ucapnya.

Terpisah, anggota DPRD Sarolangun yang ikut sidak ke RSUD Sarolangun bersama anggota Komisi I, Muhammad Syafi’i mengatakan, sudah mengkonfirmasi pihak RSUD Chatib Quzwain terkait kepulangan pasien luka bakar tersebut. Dia menjelaskan, pihak RSUD tidak memaksa pasien pulang, namun hanya menyarankan saja.

“Dari pengakuan, mereka hanya menyarankan pasien pulang. Tidak memaksa. Alasannya, supaya si pasien bisa leluasa untuk melakukan perawatan lebih seperti mandi pakai air hangat. Dan keluarga dapat melakukan aktivitas lain, tidak menjaga pasien di RSUD,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Chatib Quzwain masih bungkam dan belum bisa dihubungi. Informasi yang diperoleh, petinggi RSUD termasuk direktur sedang berada di Singapura. (**)