oleh

Tidak Zamannya Lagi Ospek dengan Kekerasan

SALISMA.COM (SC),JAKARTA – Meninggalnya tiga mahasiswa mahasiswa pecinta alam (mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) usai mengikuti diksar diduga disebabkan oleh tindak kekerasan.

Oleh sebab itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengantisipasi adanya kekerasan serupa di lingkungan kampus, terutama pada saat ospek penerimaan mahasiswa baru.

“Ospek itu untuk mengenalkan mahasiswa baru pada lingkungan kampus. Tetapi tidak boleh ada kekerasan,” tuturnya ditemui di Gedung DPR RI.

Nasir mengungkapkan, mahasiswa baru akan merasa kebingungan tanpa adanya orientasi. Namun, dia menegaskan materi ospek tidak boleh mengandung unsur kekerasan.

“Karena regulasi sudah jelas. Kampus telah diberi aturan tak boleh ada kekerasan terutama dalam penerimaan mahasiswa baru,” terangnya.

Materi orientasi mahasiswa baru, lanjut dia, berisi mengenai manajemen kampus, sistem perkuliahan, dan fasilitas. Nasir sendiri menginstruksikan kepada Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) untuk mengawasi dan melakukan pengawasan terhadap kampus.

“Perlu tata ulang. Sudah bukan zamannya ada bentak-bentakan dalam orientasi mahasiswa baru,” tutupnya. (**)