SALISMA.COM – Pekanbaru, Rapat Koordinasi Teknis (Rakoornis) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau TH 2023 di Hotel Grand Central, Selasa (7/11/2023) yang dibuka Plt. Gubernur di Wakili Asisten II Bindang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau H M Job Kurniawan,SAP,Msi.
Rakoornis TPPS ini turut dihadiri Ketua TPPS Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau diantaranya; Wakil Bupati yang juga Ketua TPPS Inhil H.Syamsuddin Uti yang didampingi Kepala Bappeda, Kadis PMD, Kadis Kesehatan dan Kepala Dinas BP3AKBP2A beserta Staff.
Pada Rakoornis TPPS TH 2023 ini juga diluncurkan Strategi Pantauan Intervensi Keluarga Berisiko Stunting yang Terintegrasi (SIPETI KERIS) Provinsi Riau oleh Plt.Gubernur diwakili Asisten II Setda Provinsi yang diikuti 100 orang peserta dari TPPS Kabupaten/Kota.
Berdasarkan SSGI Provinsi Riau TH 2022 sebesar 17% lebih baik dari TH 2021 sebesar 23%, untuk itu diharapkan kepada seluruh steak holder jangan hanya mengejar angka penurunan stunting. Tapi juga untuk kwalitas masa depan anak-anak kita dengan harapan kedepan tidak ada lagi stunting di daerah Bapak-bapak dan ibu-ibu
Untuk itu, diharapkan kepada TPPS Kabupaten Kota untuk melaporkan setiap kegiatan melalui program SIPETI KERIS yang sudah dilakukan dan mari kita sama-sama wujudkan dan mengaktifkan kembali Posyandu.
Sementara itu, Ketua TPPS Inhil H.Syamsuddin Uti usai mengikuti Rakoornis mengatakan, bahwa dalam penanganan stunting, aspek penting yang harus diperhatikan adalah pelayanan dasar seperti sektor pendidikan dan kesehatan, karena stunting terkait dengan kualitas sumber daya manusia dan aspek ekonomi yang perlu ditingkatkan.
“Mengingat salah satu faktor penyebab stunting adalah kasus kekurangan gizi. Maka peran orang tua serta mengaktifkan kembali Posyandu sesuai arahan Plt.Gubernur tadi. Dengan demikian maka edukasi oleh Pemerintah Daerah melalui instansi terkait, baik Dinas Kesehatan, Bappeda DPMD dan Camat harus terus dilakukan,” tegas Wakil Bupati. (ADV)