SALISMA.COM, TELUK KUANTAN – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kuantan Singingi (Kuansing) menggelar serangkaian kegiatan edukatif dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2025.
Bersamaan dengan itu, BNNK Kuansing juga menyelenggarakan talkshow di Radio LPPL Kuansing FM 100,9 MHz pada Rabu, 25 Juni 2025. Talkshow tersebut membahas tentang bahaya narkoba serta upaya pencegahan dan rehabilitasi secara komprehensif.
Adapun sejumlah narasumber yang dihadirkan yakni AKBP Usril, S.H., MH (Kepala BNNK Kuansing), Amrul Fikri Hamid, SKM (Penyuluh Narkoba Ahli Pertama), serta dr. Tessy Griestari Akninola (Dokter Klinik Pratama BNNK Kuansing).
Sementara untuk rangkaian kegiatan HANI di Kuansing, sudah dimulai sejak pertengahan Juni 2025, meliputi edukasi dan penyebaran informasi oleh Tim Pencegahan BNNK Kuansing, penyuluhan anti narkoba dan kenakalan masyarakat di Desa Pintu Gobang Kari, kegiatan jalan santai, donor darah, serta diskusi daring (Zoom) bersama BNN pusat.
Kemudian, Puncak peringatan HANI 2025 akan digelar pada Kamis, 26 Juni 2025 dengan mengusung tema nasional: “Memutus Mata Rantai Peredaran Gelap Narkoba melalui Pencegahan, Rehabilitasi dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dikesempatan itu, Kepala BNNK Kuansing, AKBP Usril, S.H., MH dalam keterangannya menyampaikan bahwa Kuansing pada saat ini masih berada dalam zona kuning peredaran narkoba. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta berperan aktif dalam melindungi keluarga dan lingkungan dari ancaman narkoba.
“Jika ada anggota keluarga atau warga yang terindikasi sebagai pengguna, segera laporkan ke BNNK Kuansing untuk dilakukan rehabilitasi. Namun, jika diduga sebagai pengedar, kami akan menindak secara hukum,” tegas AKBP Usril.
Melalui peringatan HANI ini, Kepala BNNK Kuansing berharap terciptanya sinergi antara masyarakat dan aparat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba demi mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045. (ADV)