oleh

Disdik Usulkan DAK ke Pusat Rp295 Miliar untuk Pendidikan di Riau

SALISMA.COM (SC) – Dinas Pendidikan Provinsi Riau tahun ini mengusulkan Rp295 Miliar anggaran untuk kebutuhan pendidikan daerah untuk anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019.

“Usulan kita sebesar Rp295M, tetapi masih belum terverifikasi dari bapenas dan kemenkeu. Mudah-mudahan usulan kita ini bisa dikabulkan pusat untuk DAK tahun 2019 mendatang,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau Ahyu Suhendra.

Untuk fokus yang diusulkan Dinas Pendidikan Provinsi Riau, arahnya adalah DAK reguler yang paling besar untuk SMA kemudian DAK penugasan untuk SMK dan juga diusulkan bagi SLB.

“Semuanya untuk pembangunan fisik mulai dari Ruang kelas baru dan sarana penunjang lainnya termasuk pengadaan peralatan komputer untuk dukungan pelaksanaan UN,” jelas Ahyu Suhendra.

Selain itu Disdik juga mengusulkan DAK untuk Afirmasi, dimana ini bagi daerah 3T (Terdepan, terluar, dan tertinggal).

Tahun 2018 lalu anggaran DAK untuk Dinas Pendidikan mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebelumnya Rp69, 5 Miliar meningkat menjadi Rp195 Miliar.

Peningkatan ini disebabkan sudah jalannya pendataan akibat perpindahan kewenangan ke Provinsi.

Dimana dari angka Rp195 Miliar tersebut yang sudah direview Kementerian Keuangan, ada Rp42, 1 Miliar, untuk Reguler, 143 Miliar untuk Penugasan dan 10,3 Miliar untuk Afirmasi.

“Sebenarnya yang diajukan itu Rp327 Miliar. Namun yang disetujui baru 195 Miliar. Namun angka ini juga cukup meningkat dari tahun 2017,” ujar Ahyu.

Jika dibandingkan tahun 2017 memang mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 untuk reguler Riau hanya mendapatkan Rp20, 1 Miliar sedangkan Penugasan hanya Rp49, 4 Miliar dan untuk Afirmasi tidak ada.

“Artinya untuk perhatian kepada sekolah di daerah terluka, terpencil dan terdepan dan tertinggal (3T) tahun ini diperhatikan melalui DAK dari pusat,” ujar Ahyu seperti dilansir tribunpekanbaru.

Ahyu menyebutkan peningkatan penerimaan DAK ini belum termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah karena BOS masuk langsung kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

“Dana Bos itu beda tidak langsung ke Dinas Pendidikan,” ujar Ahyu.

Sementara untuk anggaran DAK yang dianggarkan pusat tersebut Pemerintah Provinsi sudah menyiapkan kegunaan nya untuk pembangunan 48 unit RKB baru, kemudian Rehabilitasi ruang kelas sebanyak 166 unit dan pengadaan Media pembelajaran 26 paket.

“Sedangkan untuk anggaran Penugasan itu untuk pengadaan ruang lab 128 unit dan Pembangunan Ruang Pembelajaran Siswa (RPS) sektor unggul 15 unit, ruang kelas baru 20 unit dan RPS sektor 3T sebanyak 2 unit,” jelas Ahyu.

Kemudian yang menggembirakan lagi dalam DAK tahun 2018 itu ada anggaran untuk Afirmasi, yakni pembangunan bagi pengajar di daerah 3T yakni pembangunan rumah dinas guru 7 unit Pembangunan asrama siswa 7 unit.

“Kami juga masih berjuang bagaimana agar kerusakan ruang belajar dan kondisi sekolah di daerah pedalaman bisa dibantu melalui Pusat,” ujarnya. (*)