oleh

Inspirator Tanpa Naik Motor, Sosok Pejuang Rezeki Di Bulan nan Suci

SALISMA.COM,PEKANBARU-Kau butuh, Tuhan mengentahui. Kau meminta, Tuhan mendengarkan. Kau percaya, Tuhan bekerja. Kau bersyukur, Tuhan melimpahkan. Ungkapan inilah
yang cocok untuk salah seorang inspirator di tengah hiruh pikuk perjalanan hidup
yang tak mudah. Membuat haru, sosok yang kerap kali berlalu lalang disekitaran
Panam ini begitu menginspirasi. Dengan memakai topi berwarna hitam putih, Ia
membawa setumpuk koran, berharap dagangan korannya laku terjual agar
kebutuhannya terpenuhi. Sebagian orang mengabaikannya, sebagian orang
mengasihaninya namun sebagian orang juga terharu melihat sosoknya yang tak
kenal lelah mengais Rupiah.

Mungkin orang lain akan mengemis, namun tidak dengannya. Tanpa hambatan,
dirinya berjalan kaki mengelilingi kawasan Panam. Yah, dialah bapak Anwar (39)
sosok yang kerap kali saya temui di Kampus UIN SUSKA RIAU ini membuat
mata saya tercengang, mengapa tidak, di bulan Ramadhan ini Ia tetap berdagang
meskipun ia dalam keadaan berpuasa yang menahan lapar dan haus serta menahan
teriknya panas matahari kota Pekanbaru. Mungkin berprofesi sebagai penjual
Koran bukanlah hal yang mudah, mengingat koran jarang sekali dilihat dan dibaca sebagian orang dizaman sekarang ini. Tetap semangat dengan profesi yang ia tekuni ini berharap masyarakat dapat kembali membaca berita dan profesi ini
juga jalan pak Anwar dalam mengais pundi-pundi rupiah.

Pak Anwar saat diwawancari Sabtu 11 april 2019, berbagi cerita bahwa ia tetap
berpuasa dan berjualan di bulan Ramadhan. Ia mengakui bahwa profesinya sudah
ia tekuni sejak 5 tahun lalu dimana Ia menerima Koran yang diantar pemasok
Koran ke rumahnya, dan Ia bertugas menjajakannya. Dimana diketahui saat bulan
Ramdhan, Ia berjualan dari pukul 08 pagi hingga sehabis shalat dzuhur .
“Dari 5 tahun lalu saya dagang. Korannya diantar sama pemasok di rumah terus
saya jajakan.. Bulan Ramdhan saya tetap puasa Alhamdulillah. Kalau ramadhan
saja jualan dari jam 08 pagi sampe siang sehabis dzuhur.” ungkapnya
Diketahui usia yang terbilang tak muda lagi ini tak ada halangan apapun baginya
dalam berjualan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Apalagi Ia berjualan
dengan berjalan kaki dari rumahnya yang berada di dekat kawasan SMA 12
Pekanbaru sampai di UIN SUSKA RIAU.

Meski tak seberapa penghasilannya yang ia peroleh di bulan Ramdhan namun
tak mematahkan semangat pak Anwar. Di bulan Ramadhan di ungkapnya tak
banyak yang membeli, berbeda dengan hari hari di luar bulan Ramadhan. Dimana
ia hanya memperoleh 15 ribu rupiah ketika Ramadhan sedang sebelum Ramadhan
ia mendapat 30 ribu rupiah dari harga Koran 4500 rupiah. Ia berpendapat pada
bulan ramadhan banyak umat muslim yang memilih membaca Al-Qur’an
ketimbang Koran. Namun alasan ia tetap berjualan adalah pasti ada rezeki dan ia
tak mau hanya diam dirumah saja.
“Kalau Ramadhan sepi karna banyak yang baca qur’an ketimbang Koran. hari
biasa saya dapat 30 ribu, kalau Ramadhan 15 ribu. Tapi saya tetap semangat pasti
ada aja rezeki dari Allah. Saya enggak mau diam dirumah saja “ tuturnya.

Sosok menginspirasi pasti ada saja disekeliling kita. Pak Anwar ini contohnya,
sang pedagang Koran yang tak kenal lelah, tak kenal seberapa keterbatasan yang Ia
miliki. Namun baginya lewat koranlah mampu menumbuhkan kembali minat baca
berita di kalangan masyarakat kota Pekanbaru khususnya di kawasan Panam.
Semoga niat tulus Pak Anwar dalam berdagang dapat menginspirasi orang lain
bahwa dengan berjuang dengan ikhlas tanpa kenal menyerah pasti akan selalu ada
pertolongan dari Allah SWT. Apalagi menebar kebaikan di bulan Ramadhan nan
suci merupakan amalan pahala yang sangat besar.(rilis)