PEKANBARU – Ternyata neraca perdagangan Provinsi Riau selama triwulan I tahun 2019 surplus sekitar 3,37 miliar dolar AS, meski nilai ekspor menurun, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau hari ini, Kamis (14/6/2019).
Surplus ini didapatkan dari selisih nilai ekspor-impor minyak dan gas (migas) sekitar 176,68 juta dolar AS dan selisih ekspor-impor nonmigas yang mencapai 3,196 miliar dolar AS.
“Selama Januari-April 2019 ekspor Riau mencapai sekitar 3,862 miliar dolar AS, sedangkan impor hanya 490 juta dolar AS sehingga masih surplus,” kata Kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom.
Pada laporan terakhir bulan April, neraca perdagangan juga surplus 839 juta dolar AS dengan volume ekspor-impor tercatat mencapai 1,36 juta ton.
Sebelumnya, BPS menyatakan bahwa ekspor komoditas andalan Riau yakni minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mengalami tren penurunan. Selama triwulan I pada tahun ini penurunan tercatat mencapai 23,08 persen.
Ekspor CPO yang tergolong dalam kelompok lemak dan minyak nabati pada Januari-April 2019 mencapai 2,15 miliar dolar AS. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2018 ekspor CPO mencapai 2,79 miliar dolar AS.
Turunnya ekspor CPO sangat mempengaruhi nilai ekspor Riau secara keseluruhan karena komoditas tersebut paling besar kontribusinya untuk ekspor nonmigas daerah itu.
“Ekspor nonmigas Riau sendiri menyumbang 92,78 persen dari total ekspor Riau pada bulan April yang mencapai 979,28 juta dolar AS,” kata Kepala