NEW YORK, SALISMA.COM (SC) – Harga emas dunia makin terpuruk hingga berada di bawah US$ 1.700 pada akhir perdagangan hari ini, Jumat, 5 Maret 2021, atau Sabtu pagi WIB. Dengan begitu, harga komoditas tersebut ada di level terendah selama sembilan bulan.
Dilansir dari Tempo.co, Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, turun US$ 2,2 atau 0,13 persen menjadi ditutup pada US$ 1.698,50 per troy ounce, atau angka terendah sejak Juni tahun lalu. Sehari sebelumnya, harga emas berjangka jeblok US$ 15,10 atau 0,88 persen, menjadi US$ 1.700,70.
Harga emas berjangka juga terpangkas US$ 17,8 atau 1,03 persen menjadi US$ 1.715,80 pada Rabu pekan lalu, 3 Maret 2021 setelah naik US$ 10,6 atau 0,62 persen menjadi US$ 1.733,60 sehari sebelumnya.
Penurunan harga logam mulia ini terjadi setelah data ketenagakerjaan AS menunjukkan kondisi yang lebih baik dari perkiraan. Hal tersebut mendukung penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih lanjut.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menyatakan, optimisme dalam hal ekonomi ke depan terus mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi. “Dan yang tentunya banyak menghilangkan keuntungan di pasar-pasar komoditas, termasuk emas,” katanya.
Departemen Tenaga Kerja AS kemarin merilis laporan pekerjaan bulanan pada Jumat, 5 Maret 2021. Dalam laporan itu ditunjukkan Amerika Serikat telah menciptakan 379.000 pekerjaan baru pada Februari, peningkatan terbesar dalam empat bulan. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 6,2 persen di Februari dari 6,3 persen pada Januari.
Data pekerjaan AS tersebut meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan vaksinasi. Data ekonomi yang kuat mengangkat imbal hasil pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar juga melonjak.
Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell pada Kamis lalu, 4 Maret 2021, mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai warga Amerika kembali bekerja.
Pernyataan tersebut mengecewakan investor emas yang semula berharap The Fed bertindak atas lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun baru-baru ini.
Pasalnya, akibat melejitnya imbal hasil obligas tersebut, harga emas dunia terus merosot hingga kini berada di bawah US$ 1.700 per troy ounce.
Selain harga emas, logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Mei juga turun 17,4 sen atau 0,68 persen menjadi ditutup pada US$ 25,287 per troy ounce. Platinum untuk pengiriman April jeblok US$ 7 atau 0,62 persen menjadi US$ 1.128,30 per troy ounce. (mil)