oleh

Dari MoU DMI Kota Pekanbaru & Bank Muamalat Indonesia, “Ayo Wujudkan Masjid Preneur, Demi Penguatan Visi Dewan Masjid Indonesia!”

SALISMA.COM – Pekanbaru. Lantai masjid al-Muhsinin Tangkerang, jadi saksi penandatanganan nota kesepakatan (MoU) PD DMI Kota Pekanbaru dan Bank Muamalat Indonesia (BMI), mewujudkan masjid preneur atau masjid sebagai central ekonomi ummat, pada Ahad 1 Mei 2021 lalu. Persis milad Bank Muamalat Indonesia yang ke 29, sempena Hari Buruh sedunia.

Kegiatan PD DMI dan BMI goes to masjid ini, dilakukan lepas shalat isya berjamaah. Kemudian dilanjutkan shalat tarawih, dan ceramah agama. Baru kemudian dilanjutkan MoU dan edukasi program ekonomi berbasis masjid.

Ketua DMI Pekanbaru, Ust. Dr. Marabona Munthe, M.E.Sy, mengingatkan saat itu malam yg ke 20, yang berarti sudah memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Ustad Marabona menghimbau pejuang Masjid Preneur jamaah al Muhsinin

“Rasul Saw dan para sahabat memberi teladan, justru lebih bersemangat melakukan amaliyah di bulan Ramadhan termasuk melakukan syari’at i’tikaf di masjid-masjid”,kata ustad berdarah Tapsel ini.

“Mengkutip hadis Nabi Saw riwayat Muslim, jika masuk 10 terakhir Ramadhan Rasul Saw menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarga dan memgetatkan ikat pinggang nya (tidak menggauli istrinya)”,tegas Marabona mengingatkan.

Di akhir taushiahnya, Ustad Marabona mengutip surat al Baqarah: 188, yang menurut beliau ayat ini diperuntukkan buat orang-orang yang berpuasa,.

Alloh SWT berfirman: “Wahai orang yang sedang berpuasa, janganlah kalian makan harta di antara kalian dengan jalan yang bathil, jalan yang salah atau yang haram”.

Harta yang haram itu di antaranya jauhi riba, yang dosanya paling ringan saja seperti menzinahi ibu kandung sendiri. Naudzubillah tsumma naudzubillah.

Solusinya adalah saatnya hijrah menggunakan instrumen keuangan Islam modern yaitu bank syariah.

“Marilah kita mengukir sejarah bagi umat ini, dengan ikut mendukung penguatan ekonomi ummat dengan hijrah dari bank-bank anti ribawi, ya bank syariah”, pesan Ketua DMI Kota Pekanbaru terpilih 2021 ini.

poto bersama pejabat teras DMI Kota Pekanbaru dan perwakilan Bank Muamalat dan pengurus masjid al Muhsinin

Di tempat yang sama, Kepala Cabang BMI, Muhammad Amin mengatakan kalau sejak BMI berdiri (1991), dan beroperasi 1992, BMI merupakan bank syariah pertama di Indonesia bahkan ikut menginisiasi lahirnya bank-bank Islam di berbagai negara.

BMI juga tahan krisis ekonomi 1998, sehingga banyak bank konvensional membuka bank syariah meniru sukses sistem syariah di Bank Muamalat.

“Beberapa program Bank Muamalat untuk penguatan ekonomi masjid di antaranya: memberi fasilitas gratis masjid sebagai central pembayaran 2 (pulsa, listrik dan tagihan-tagihan) system. Selain itu, masjid juga dideklarasikan sebagai agen pendaftaran haji. Setiap ada yang mendaftar, masjid akan mendapatkan fee dari bank Muamalat”, kata Amin sembari diamini Jemaah.

Satu lagi kata Amin, sistem teknologi perbankan juga ditawarkan kepada masjid. Sehingga, memudahkan pencatatan, bahkan penghimpunan dana infak dan shadaqah bagi masjid-masjid.

“Bank Muamalat berkomitmen untuk membantu Masjid yang sudah menjadi mitra, untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan masjid bersangkutan”, tambah Amin.

jamaah sholat isya masjid al Muhsinin

Bagi pengurus masjid al-Muhsinin tentu saja informasi ini sangat menarik. Terlebih, MoU ini diadakan di masjidnya. Sekretaris masjid al-Muhsinin Effendi, S.E.I. mengungkapkan rasa bahagianya.

“Terkait program yang disampaikan, masjid al-Muhsinin berkomitmen menjadi pelopor masjid preneur untuk mewujudkan visi yang disampaikan dewan masjid Indonesia, ‘Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid’”, yakin Effendi.  “Take Action!”***(bahan olahan Humas DMI Kota Pekanbaru)