oleh

Bahas Pogram Berdaya Kampung dan Penyusunan RKP Kampung, Alfedri: Harus Digesa Jangan Terlambat

SALISMA.COM, SIAK – Bupati Siak Drs. Alfedri, M.Si, memimpin rapat pembahasan perencanaan program pemberdayaan masyarakat dan percepatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kampung serta APBKampung Kecamatan Tualang dan Kecamatan Sungai Mandau tahun 2022 di aula Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.

Hadir dalam pembahasan itu, Asisten Satu Setdakab Siak Budhi Yuwono, Camat Tualang Zalik Efendi, Camat Sungai Mandau Yudha Rajasa, Kadis, Penghulu Kecamatan Tualang dan Penghulu Kecamatan Sungai Mandau.

Bupati Siak Drs. Alfedri, M.Si meminta seluruh Penghulu Kecamatan Sungai Mandau dan Tualang agar menggesa rancangan APBKam, jangan sampai terlambat. “Target sebelum tanggal 15, jangan sampai terlambat,” ingat Bupati dalam membuka pembahasan RKP dan APBKam tahun 2022 itu, Senin (13/9/2021).

Plt Kadis DPMK Kabupaten Siak Budhi Yuwono menyebutkan, terkait permintaan Penghulu Tualang yaitu 60 persen Infrastruktur dan 40 persen pemberdayaan itu sudah instruksi Kementerian Desa. “Saat ini masa Pendemi Covid-19, kami diminta untuk diketahui oleh ekonomi masyarakat. Jadi kalau pembangunan itu bersifat untuk mendukung ekonomi masyarakat itu bisa dipertimbangkan, tapi jangan untuk gagahan saja,” jelas Asisten Satu Setdakab Siak itu.

Dijelaskan Budhi, program pemberdayaan masyarakat di setiap Kampung se Kabupaten Siak, yang difokuskan pada Program Keluarga Harapan (PKH). “Kalau ditanya paling ditanyai dalam pendemi Covid-19 ini salah satunya PKH. Kita setiap minta Kampung lebih memperhatikan PKH dengan program pemberdayaan kampung itu, jangan sampai tidak,” ingat Budhi.

Sementara itu, Penghulu Kampung Tualang Jufrianto, meminta kepada DPMK agar dapat meninjau ulang, karena setiap kampung itu berbeda situasinya. “Sebagian masyarakat kami itu banyak pekerja bukan pelaku UMKM, jadi yang dibutuhkan itu adalah infrastruktur pembangunan,” jelas dia.

Ia menyarankan agar 60 persen itu untuk Insfratruktur, 40 persen APBKam untuk pemberdayaan, karena setiap Musrenbang, masyarakat menginginkan infrastruktur pembangunan. “Kalau bicara pemberdayaan, misalnya buat ternak lele, sementara jalan ditempat dia tidak bagus, jadi macam mana solusinya,” tutup Ketua APDESI Kabupaten Siak. (Advertorial)