SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Selasa dini hari kemarin, pos jaga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru, diserang oleh puluhan orang yang diduga dari satuan Sabhara Polda Riau sebanyak 30 orang.
Atas aksi penyerangan tersebut, kalangan DPRD Riau mengecam atas aksi yang dilakukan oleh aparat polisi tersebut.
“Kita harapkan kepada pihak pemko Pekanbaru melakukan kordinasi Polda untuk aksi ini, dan kita mengecam aksi tersebut,” kata Sekretaris Komisi A DPRD Riau Suhardiman Amby, Rabu (2/12/2015).
Selain itu, dengan adanya kordinasi tersebut, kewenangan Satpol PP tidak tumpang tindih dengan kepolisian. Selain itu dirinya juga meminta kepada polisi bahwa sebagai satuan penegak perda Satpol PP tersebut jangan dilakukan diskriminalisasi.
“Tugas Satpol PP ini juga jangan sampai tumpang tindih tugasnya dengan kepolisian. Pihak kapolda dan kapolres sebagai pembina bisa melakukan pembinaan terhadap mereka juga,” lanjutnya.
Dirinya menambahkan, untuk pihak polisi sebagai pembina juga harus memberikan kesan baik kepada Satpol PP, baik bagaimana bekerja yang profesional. “Jangan sampai otot yang berbicara tapi otaknya tidak. Seharusnya pihak Polda dan komandan Satpol pp agar bisa melakukan pertemuan dan menyelesaikan masalah ini secara baik,” tutup politisi Hanura tersebut. (iqbal)
