oleh

Jokowi Diminta Klarifikasi soal Aktor Politik Penunggang Demo

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut ada aktor-aktor politik yang menunggangi ‘Aksi Bela Islam’ 4 November, Jumat kemarin.

“Pernyataan Presiden Jokowi tentang aktor politik yang menunggangi aksi damai (4/11) harus diklarifikasi,” kata Fahri dalam keterangan kepada wartawan, Minggu (6/11).

Pernyataan Jokowi itu disampaikan saat konferensi pers usai melakukan rapat terbatas di Istana Negara, Jumat malam.

Jokowi yang saat itu baru tiba dari kunjungan kerja ke Bandara Soekarno-Hatta menyebut ada aktor politik yang menunggangi dan memanfaatkan aksi, sehingga berujung kericuhan tersebut.

Fahri menilai, pernyataan Jokowi itu tidak berdasar. Menurutnya, aktor-aktor politik lebih mudah menunggangi seorang presiden dibandingkan massa yang berjumlah besar.

Untuk itu, menurut Fahri langkah yang harus dilakukan Jokowi saat ini adalah mengklarifikasi pernyataannya tersebut.

“Jika tidak, maka sama saja presiden hanya menabur angin. Siapa yang menabur angin pasti akan menuai badai,” ujarnya.

Ia menambahkan, seharusnya lembaga kepresidenan berhati-hati dalam membuat pernyataan. Apalagi, pernyataan itu berpotensi mengganggu stabilitas politik nasional, dan jika tidak memiliki bukti kuat dapat berbalik kepada presiden sendiri.

“Tuduhan presiden ini bisa berbalik jika tidak punya bukti, bahwa sebetulnya presiden yang ditunggangi,” ujar Fahri.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan enggan mengaitkan pernyataan Jokowi dengan kritikan Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono tentang analisis kerja intelijen.

SBY saat itu mengkritik agar intelijen  tidak melemparkan tudingan tak berdasar pada kelompok tertentu dalam menganalisa demonstrasi anti-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Namun, Hinca menilai, pernyataan Jokowi seharusnya menjadi dorongan agar kasus dugaan penistaan agama yang mendera Ahok dapat dilakukan secara tuntas dan jelas.

“Masyarakat tentu menunggu proses hukum yang sedang ditangani penyidik, dan karenanya harus dihormati,” ujar Hinca saat dihubungi.

 

(CNN INDONESIA.com)