oleh

Kampanye ke Pejaten, Ahok Dikawal Puluhan Polisi

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tetap menggelar kampanye tatap muka dengan warga Gang Langgar II, Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Kamis (3/11), meskipun kemarin ia ditolak warga Rawa Belong, Jakarta Barat.

Namun, pengawalan terhadap Ahok terlihat berbeda saat berkunjung ke Pejaten. Puluhan polisi menempel gubernur petahana tersebut.

Menurut pantauan, seorang pria berseragam yang mengawal Ahok bahkan telah menyiapkan peluru gas air mata.

Saat dikonfirmasi. Ahok menyebut tidak ada yang berbeda dengan pengawalan terhadapnya sejak peristiwa di Rawa Belong.

“Saya tidak tahu (ada penambahan pengamanan). Kamu lihat bertambah enggak? Yang di mobil saya sih enggak tambah,” kata Ahok sambil tertawa.

Kepala Kepolisian Sektor Pasar Minggu Komisaris Holden Sirait mengatakan, pihaknya menyiapkan 55 personel gabungan untuk menjaga kampanye Ahok di Pejaten.

Personel gabungan itu berasal dari Polsek Pasar Minggu, Polres Jakarta Selatan, dan Koramil Pasar Minggu.

“Kami tidak mau terulang kejadian (Rawa Belong) yang sudah terjadi itu,” kata Holden, Kamis pagi.

Meski demikian, Holden menampik ada penambahan personel untuk penjagaan Ahok. Menurutnya, pengawalan dilakukan berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang.

Holden berkata, pasangan calon kepala daerah lain juga akan mendapat pengamanan yang sama jika berkunjung ke Pasar Minggu.

Di Pejaten, masyarakat terlihat antusiasme untuk berjumpa Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur itu berjalan santai untuk menanggapi permintaan swafoto.

Ahok berdialog dengan warga Gang Langgar II dan menanggapi keluhan mereka soal banjir dan penanganan kesehatan.

Sebelumnya, Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana mengatakan, setiap calon gubernur dan wakil gubernur yang lolos tahap verifikasi secara otomatis akan mendapatkan pengawalan dari sekitar 20 sampai 30 personel polisi.

“(Masing-masing) mendapat porsi yang sama,” ucap Suntana, pertengahan Oktober lalu.

 

(CNN INDONESIA.com)