SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Besarnya nilai transaksi di Terminal Bandaraya Payung Sekaki, yang mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 7 miliar per hari, membuat Disperindag Kota Pekanbaru merancang kerja sama dengan perbankan untuk transaksi sistem elektronik money.
Kepala Disperindag Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, upaya kerja sama dengan bank tersebut untuk menghindari tindak pidana kriminal. Mengingat transaksi di pasar tradisional khusus bongkar muat tersebut cukup besar mencapai Rp7 miliar. Terlebih lagi, mayoritas transaksi dilakukan pada malam hingga dinihari.
“Satu pelaku usaha rata-rata Rp 30 juta lebih dalam setiap kali transkasi. Sementara di sana terdapat sekitar 300 pelaku usaha,” kata Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman.
Sejumlah kajian yang perlu diperdalam di antaranya adalah bentuk kerja sama yang akan dibangun antara Pemerintah Kota Pekanbaru, perbankan, serta masyarakat.
Kedua Bank plat merah itu, kata Ingot, tetap bertumpu pada keuntungan dari kerjasama tersebut. Kemudian, dari sisi pedagang, dia mengatakan hal itu perlu sosilisasi secara menyeluruh.
“Kita tidak bisa kan memaksa mereka untuk membuka rekening dan beralih sistem elektronik money,” ujarnya.
Kemudian, ia juga mempertimbangkan apakah setiap pedagang yang bertransaksi di sana merupakan warga Pekanbaru. “Kita ketahui bersama, mereka semua mayoritas dari luar kota, bahkan luar Provinsi. Ini hal-hal yang perlu kita carikan solusinya,” ulasnya. (*)