SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – DPRD Riau bersikukuh menyatakan tidak berangkat ke Rusia ataupun Azerbeijan pada awal September 2017 mendatang. Walau Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menyatakan sudah memberikan izin kepada Sekwan DPRD Riau untuk mendampingi, namun pihak DPRD menyatakan menolak undangan tersebut.
Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengatakan, pihaknya juga sama sekali tidak tahu soal pemberian izin dari gubernur tersebut.
“Salah mungkin gubernur. Karena kami tidak ada berangkat ke Rusia atau ke negara lain awal September nanti. Tolong ekspos saja suratnya kalau memang ada, biar tidak ada tuding-tudingan seperti ini. Atau jangan-jangan Sekwannya saja yang berangkat, kami juga tak tahu,” kata Noviwaldy.
Dijelaskannya, sejauh ini mereka tak ada koordinasi dengan gubernur soal keberangkatan itu. Karena memang tak ada yang berangkat. “Semoga ini tak menjadi pengalihan isu, karena beberapa waktu belakangan agak aneh memang pemberitaannya, padahal tak ada dibilang ada, kami juga akan cari tahu,” kata pria yang disapa Dedet ini.
Dikatakan Noviwaldy, sebelumnya dia sudah menanyakan hal tersebut kepada tiga pimpinan DPRD Riau lainnya. Namun tetap saja pimpinan lain tak tahu soal itu. Bahkan, masih gencarnya informasi tersebut, beberapa hari lalu pimpinan lain juga kembali menanyakan kepada Noviwaldy soal keberangkatan itu.
“Sumpah, demi Allah, saya tidak ada menandatangani surat izin keberangkatan anggota dewan ke luar negeri dan memang tidak ada yang berangkat. Walau sebelumnya saya sudah tanya ke pimpinan lain, namun beberapa hari ini pimpinan lain malah balik nanya ke saya. Termasuk bu Septina, dia menanyakan, siapa anggota dewan yang mau berangkat? Kok ada berita anggota dewan yang mau ke kuar negeri. Lalu buk Septina mengirimkan salah satu link berita kepada saya,” paparnya.
Sebelumnya Sekretaris DPRD Riau, Kaharudin meminta izin untuk dua nama pegawai Sekretariat Dewan untuk mendampingi wakil rakyat dalam perjalanan dinas luar negeri (PDLN) ke Azerbeijan. Namun izin itu tak dipenuhi Gubernur.
Dua izin yang diajukan Sekwan Kaharudin tersebut termasuk satu nama Sekwan dan satu lagi pegawai yang mengurus izin dewan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun, Gubernur hanya memberi satu izin hanya kepada Sekwan.
Sebagaimana diketahui, rombongan anggota DPRD yang merupakan gabungan dari beberapa komisi disebut akan melakukan perjalanan dinas luar negeri ke negara di benua eropa tersebut.
Namun seorang pegawai di kantor Kesekretariatan DPRD Riau yang meminta namanya tak disebut mengatakan bahwa keberangkatan itu sengaja ditutupi agar tak membuat heboh di masyarakat.
Menurut informasi dari pegawai Sekwan tersebut keberangkatan direncanakan pada awal September mendatang. Keberangkatan ini setelah sebelum-sebelumnya mendapatkan penolakan dari Kemendagri. (*)