SALISMA.COM, PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga elpiji bersubsidi 3 Kg. Dengan naiknya harga tersebut, DPRD menilai bahwa kenaikan tersebut tidaklah tepat.
Bahkan, Wakil Ketua DPRD kota Pekanbaru Sondia Warman mengatakan, naiknya harga gas melon tersebut akan membuat sengsara masyarakat menderita, terlebih lagi bagi masyarakat menengah kebawah.
“Gas 3 kilo gram itukan gas yang bersubsidi. Penggunanya sendiri adalah masyarakat golongan menengah kebawah. Kenapa harus gas tersebut yang dinaikkan? Katanya.
Selain itu lanjut politisi PAN tersebut, kondisi perekonomian masyarakat yang masih lemah, jangan ditambah lagi dengan rencana menaikkan harga gas elpiji 3 kilo ini.
“Katanya gas 3 kilo bersubsidi, tapi mengapa dinaikkan juga, harusnya diturunin lah,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui PT Pertamina (Persero) meminta pemerintah untuk menaikkan harga Elpiji bersubsidi 3 kg demi mengurangi migrasi dari Elpiji non subsidi 12 kg.
Berita sebelumnya, Wali kota Pekanbaru, Firdaus MT telah menyetujui penyesuaian elpiji 3 Kg. Saat ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru akan menyerahkan persetujuan walikota ke bagian hukum untuk dibuatkan draf SK Walikota Pekanbaru tentang kenaikan elpiji 3 kg.
Hal itu disampaikan Kepala Disperindag Pekanbaru, Azwan melalui Kabid Perdagangan, Mas Irba H Sulaiman menjelaskan untuk selisih harga yang lama dengan yang baru dirinya menyebut antara 15 persen hingga 20 persen.
Irba katakan dengan keluarnya SK Walikota nanti pihaknya akan menyebarkan kepada tiap Pangkalan atau sub penyalur LPG 3 kg. HET elpiji di Pekanbaru saat ini Rp 16 ribu per tabung.
Jika dinaikkan 15 persen saja maka ada margin harga baru senilai Rp 2.400. Sehingga diprediksi harga elpiji sekitar Rp 18.400 per tabung atau bisa lebih. (iqbal)