oleh

Resto Claypot Popo Andalkan GoPay Demi Bertahan Saat Pandemi

JAKARTA, SALISMA.COM (SC) – Pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap banyak usaha, salah satunya kuliner. Mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga restoran ternama pun banyak yang kesulitan mendapatkan pemasukan.

Tapi di sisi lain ada juga yang masih bisa bertahan dan bangkit untuk menjalani new normal meski telah dihantam Corona. Salah satunya Florencia Calista, pemilik usaha kuliner Claypot Popo khas chinese food dengan keunggulan ragam menu rumahan.

Dikutip dari Detik.com, Florencia mengaku tetap melakukan digitalisasi dalam menjalani usahanya di tengah masa krisis. Hal ini Ia lakukan guna memaksimalkan penjualan dan mempertahankancash flow bisnis.

Diketahui, Florencia telah bergabung dengan GoFood sejak tahun 2017dan berhasil memanfaatkan GoBiz hingga Claypot Popo sukses membuka 3 resto di Jakarta dan menjadi salah satu resto favorit di kalangan pelanggan GoFood.

Selain memanfaatkan GoFood untuk memaksimalkan penjualannya di masa pandemi, Florencia turut memanfaatkanpembayaran non-tunai dengan kode QR GoPay. Baginya, platform digital dapat menjadi solusi dalam kehidupan sehari-hari.

“Penting sekali bagi bisnis sekarang memanfaatkan pembayaran non tunai, saya sendiri happy menggunakan pembayaran QR yang ada di GoPay, selain transaksi jadi lebih ringkas, juga mematuhi protokol kesehatan. Kalau bisa semua cabang saya shift menggunakan QR GoPay,” ungkap Florencia.

Fitur QR code GoPay dapat membantu mencatat pembayaran dengan lebih praktis. Ia menjelaskan, QR code GoPay yang telah sesuai dengan standar QRIS pemerintah juga dapat menerima berbagai macam pembayaran digital, sehingga memudahkan pelanggan Claypot Popo.

Selain itu, Florencia menilai kehadiran fitur QR code dan uang elektronik ini mampu meminimalisir kecurangan dalam transaksi pembayaran.

Selain aman,ia pun menilai fitur QR Code lebihmemudahkannya sebagai pelaku usaha dan karyawan yang bekerja untuknya,sebab ketika masih menggunakan uang tunai, kasir pun masih harus sibuk menyetor ke bank.

Dengan QR code, lanjut Florencia, segalanya menjadi mudah.Pengecekan tidak memakan waktu banyak – tinggal menunggu rekonsiliasi lewat email.

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran teknologi digital sangat penting bagi pelaku usaha, utamanya UMKM yang sedang mempertahankan laju bisnis di tengah tantangan pandemi ini.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung mengungkap kilas balik2020 dan tren usaha2021 bagi UMKM, agarUMKM dapat bertahan dan berkembangterutama di masa pandemi.

Dalam konferensi pers ‘Tetap Melaju Bersama Gojek: Kilas Balik 2020 dan Tren Usaha 2021’ pada Selasa (9/2), Novi menjelaskan, terdapat empat metode pembayaran non-tunai yang berkembang di tahun 2020: peringkat pertama yaitu Transfer Bank, diikuti oleh cicilan tanpa kartu, QRIS, dan GoPay. Pilihan pembayaran non-tunai yang beragam semakin diminati oleh pelaku usaha serta pelanggannya.

Selain itu, menurut penjelasannya, kategori usaha paling populer di 2020 yaitu usaha kuliner, yang menempati posisi pertama usaha paling banyak dijalani masyarakat. Novi juga memperkenalkan sejumlah fitur baru dari GoFood.

Ia pun melihat adanya peningkatan pada pemanfaatan GoFood Pickup yang melonjak 27 kali lipat sepanjang tahun 2020. Peningkatan juga terdapat pada penggunaan fitur Contactless Delivery yang naik 5 kali lipat sejak diluncurkan pada bulan Maret 2020.

“Di tahun 2020 dalam satu hari, terdapat hingga 3.000 UMKM yang mendaftarkan diri menjadi merchant Gojek. Hal ini dikarenakan masa pandemi COVID-19 membuka kesadaran UMKM untuk membuka usaha di platform digital. Kami di Gojek terus berupaya untuk melahirkan inovasi yang menjawab kebutuhan konsumen dan mitra usaha kami,” terang Novi.

Dengan tingginya minat dari para UMKM untuk memanfaatkan platform digital,Gojek menyediakan berbagai solusi lengkap untuk bisnis dari berbagai skala melalui inisiatif #MelajuBersamaGojek. Ia menyebutkan, solusi ini meliputi pembayaran (GoPay, Midtrans), operasional bisnis (Moka, GoBiz, GoSend), manajemen pemesanan (Selly) dan pemasaran (GoFood).

Tak hanya melalui inovasi teknologi, Gojek juga memberi dukungan non-teknologi kepada UMKM seperti aktivitas komunitas dari Kompag GoFood, A Cup of Moka, Bincang Bizniz GoBiz, dan Temu Midtrans, serta insight dan pengetahuan yang relevan dengan bisnis. (mil)