oleh

MUI NTT Sebut Banyak Politikus Jual Harga Diri

Salisma.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur Abdul Kadir Makarim mengatakan, banyak politisi di Indoensia berjuang untuk meraih kedudukan di parlemen, dengan motif mencari nafkah.

“Para politisi ini rela menjual harga diri hanya untuk mencari penghasilan dan nafkah tambahan, tanpa memikirkan nasib rakyat yang sudah memberikan kepercayaan,” ujar Abdul Kadir Makarim di Kupang, kepada wartawan, Kamis (24/3).

Makarim memaparkan saat ini adanya kecenderungan untuk menempatkan politik sebagai lahan mata pencaharian. Tidak pada tujuan politik yang sebenarnya, yakni memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

“Mereka adalah politisi-politisi murahan yang aji mumpung, setelah menerima kuasa dari rakyat untuk duduk di parlemen,” tegas Makarim.

Lanjut Makarim menegaskan untuk mengubah perilaku para politisi seperti itu, harus kembali kepada jati diri masing-masing politisi.

“Kita hanya bisa berharap agar mereka menyadari bahwa politik bukan kendaraan untuk memperkaya diri. Tetapi memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat,” beber Makarim.

Senada dengan pengamat politik dan hukum Universitas Nusa Cendana Kupang Karolus Kopong Medan menilai, politik di Indonesia masih menjadi lahan mata pencaharian.

Menurutnya, sejumlah politisi di level nasional maupun daerah, yang terlibat dalam permainan proyek dan bahkan kena kasus korupsi, merupakan bukti bahwa dunia politik merupakan tempat yang subur untuk mendapatkan keuntungan finansial. Sebab itu, sistem rekrutmen calon-calon politisi harus dibenahi.

“Pamor politik harus segera dikembalikan dengan menempatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara pada posisi yang paling atas,” kata Karolus.(merdeka)