oleh

Tim Sar Kekurangan Alat Berat,Untuk Mencari Korban Di Dalam Reruntuhan

korban di dalam reruntuhan

(Alat berat mengevakuasi runtuhan di Pidie Jaya ).

 

Tim SAR gabungan pun masih mencari korban yang diduga berada di antara reruntuhan bangunan tersebut.

Namun, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan tim menghadapi sejumlah kendala dalam evakuasi tersebut. Salah satunya alat berat .

“BPBD Kabupaten Pidie Jaya kekurangan alat berat untuk mengevakuasi korban yang terhimpit bangunan roboh,” tulis Sutopo dalam pesan tertulisnya, Jakarta, Rabu 7 Desember 2016.

Meski seperti itu keadaanya timsar tetap berusaha sekeras mungkin untuk melakukan tugasnya, Menurut data BNPB, hingga pukul 20.30 WIB, Rabu 7 Desember 2016, tim SAR menemukan 94 korban meninggal dunia akibat gempa Aceh. Sementara ratusan lainnya luka-luka. Beberapa warga masih dinyatakan hilang.

“Bantuan logistik dan peralatan bantuan dari BNPB yang sudah diberikan bantuan untuk perkuatan kapasitas BPBD saat digunakan. Bantuan berupa tenda, permakanan, peralatan SAR, kendaraan dan lainnya,” Sutopo menjelaskan.

Menurut dia, PMI Provinsi Banten juga sudah menyalurkan bantuannya. Bantuan itu berupa 500 paket family kit, 500 paket hygiene kit, 1.000 selimut/blanket, 200 kantong mayat/body bag, 50 rompi, 500 tarpaulin.

“BPBA dalam perjalanan untuk memberikan bantuan berupa tenda posko 1 unit, tenda pegungsi 1 unit, tenda keluarga 5 unit, velbed 20 unit, lauk pauk 100 paket, makanan tambahan gizi 100 paket, selain itu BPBA membawa alat evakuasi gempa untuk menghancurkan sisa bangunan,” tutur Sutopo.

Sampai sekarang Aceh masih ingin ularan tang bangsa.sumber.liputan6.com/.