SALISMA.COM (SC),PEKANBARU – Proyek pengadaan satpam untuk setiap anggota DPRD Riau dengan anggaran Rp 5,6 miliar, tidak sepenuhnya disetujui anggota dewan. Sejumlah wakil rakyat itu justru meminta proyek tersebut ditunda. Bahkan mereka menilai ada kejanggalan dari proyek tersebut.
Program tersebut mestinya bukan hanya ditunda saja, tapi juga harus dihentikan. Karena jelas-jelas menyalahi aturan. Pemprov Riau juga mengambil sikap tegas terhadap Sekwan DPRD Riau, yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut,” tegas Anggota DPRD Riau, Muhammad Adil, Selasa.
Dia menilai perencanaan kegiatan tidak matang. Sehingga realisasinya tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Bahkan Adil menduga, ada mark up yang tidak sedikit jumlahnya dalam penganggaran tersebut.
Politisi Hanura ini mencontohkan, penganggaran diperuntukkan bagi 136 personil pengamanan di kantor DPRD Riau. Termasuk penggajian seluruh personil, pakaian dinas, tunjangan hari raya, BPJS Kesehatan, ketenagakerjaan, dan anggaran lainnya. Namun ternyata 136 orang tersebut menurutnya fiktif, karena tidak ada pengamanan melekat terhadap anggota dewan seperti yang disampaikan sekwan.
“Sekwannya menjelaskan di media, ada beberapa anggaran juga yang dibayarkan. Ia juga menjelaskan, dari 136 itu tak semuanya jaga kantor, tapi juga ada pengamanan melekat. Sekarang saya tanya, siapa anggota dewan yang diberikan pengamanan melekat? Saya sudah 2,5 tahun di sini tak pernah ada pengamanan melekat diberikan,” ujarnya.
sepengetahuan saya kawan-kawan lain juga tak ada. Lantas mana orangnya yang 65 orang pengamanan melekat tersebut,” beber Adil.
Oleh karena itu, Adil menilai, apa yang disampaikan Sekwan tersebut adalah bohong. Bahkan gubernur Riau saja menurutnya juga sudah meminta penjelasan soal itu namun belum kunjung dijelaskan. Ia juga meminta agar persoalan ini diusut tuntas.
Anggota DPRD lainnya, Musyaffak Asikin mengatakan, dirinya juga tidak pernah memiliki sekuriti yang diadakan oleh Sekwan. Hal yang sama juga dikatakan oleh anggota DPRD Riau, Abdul Wahid, menurut dia, tidak ada sekuriti yang melekat padanya.
Pun demikian dikatakan oleh anggota DPRD Riau lainnya, Mansyur HS, juga mengaku tidak ada pengamanan melekat tersebut kepada dirinya. Anggota DPRD Riau lainnya, Yulianti juga mengatakan hal yang sama, bahwa dia tidak ada diberikan pengamanan melekat tersebut.
Sementara itu, Sekwan DPRD Riau saat ditemui di ruangannya sedang tidak berada ditempat. Salah seorang stafnya menyampaikan kalau ia sedang sakit. Dihubungi beberapa kali dan dikirimkan pesan singkat juga belum ia balas. (*)