SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Kendati hanya mengalami kerusakan ringan atau minor, namun biaya perbaikan pesawat tempur F16 yang tergelincir di Pangkalan udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru bisa menghabiskan dana Rp 25 miliar.
“Estimasi sekitar dua juta dolar AS atau setara Rp 25 miliar. Angka itu merupakan hitungan sementara untuk memperbaiki tiga komponen utama yang rusak,” kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru, Jumat (17/03/2017).
Dia mengatakan, komponen rusak yang diketahui dari hasil penyelidikan sementara yakni hidung pesawat, sayap dan ekor atau vertical stabilizer. Untuk hidung pesawat, harga suku cadang yang harus diproduksi dan didatangkan dari Amerika diperkirakan sebesar 200 ribu dolar.
Selanjutnya sayap sekitar 750 ribu dolar dan ekor 500 ribu dolar. “Nilai 2 juta dolar itu pergantian spare part. Mudah-mudahan penyelidikan yang masih dilakukan tidak bertambah lagi,” imbuh Danlanud.
Henri Alfiandi menjelaskan, komponen utama berupa mesin dan radar pesawat tersebut dalam keadaan bagus dan masih sangat memungkinkan untuk diperbaiki. Serta diterbangkan kembali. Angka Rp 25 miliar itu merupakan angka beyond economic repair. “Atau dalam bahasa sederhananya menguntungkan untuk diperbaiki. Karena harga pesawat itu sekitar Rp 750 miliar. Hampir satu triliun rupiah,” jelasnya.
Perbaikan akan dilakukan di Lanud Iswahyudi, Jawa Timur, atau lokasi awal pesawat tempur canggih itu sebelum bertugas di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru pada 2016. Pesawat tempur F16 A/B Block 15 tergelincir saat mendarat di landasan Lanud Roesmin Nurjadin, Selasa sore, sekitar pukul 16.55 WIB. Lanud Roesmin Nurjadin dan Bandara SSK II Pekanbaru selama ini berbagi landasan untuk kepentingan militer dan komersial.
Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya Lanud Tipe A di Sumatera. Terdapat dua Skadron Udara di Pangkalan militer tersebut. Selain Skadron Udara 16 dengan jet tempur F16 nya, juga terdapat Skadron Udara 12 dengan Hawk 100/200. (*)