oleh

Waspadai Karhutla, Suhu Riau Capai 35 Derajat Celcius

SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Banyak warga mengeluhkan suhu panas terasa menyengat di kulit belakangan ini. Terutama pada siang hari, ketika matahari bersinar terik. Suhu panas bahkan dirasakan lebih menyengat oleh mereka yang bermukim di wilayah pesisir Riau.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, suhu udara di Riau dalam sepekan terakhir mencapai 35 derajat Celcius.

“Suhu di siang hari pukul 11.00 WIB hingga 14.00 WIB mencapai 35 derajat Celcius. Tapi di wilayah pesisir bisa lebih,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi, Rabu (21/6/2017).

Suhu udara sepanas itu terjadi di saat mayoritas masyarakat Riau yang muslim tengah menjalankan ibadah puasa di siang hari.

“Bila suhu terus seperti ini, kita khawatir terutama di wilayah pesisir Riau gambutnya kering, dan mudah terbakar,” kata dia, seraya menambahkan angin bertiup dari arah wilayah Riau bagian Tenggara sampai dengan Barat Daya miliki kecepatan lima hingga 15 knots atau sembilan sampai 27 kilometer per jam.

Meski suhu panas, pantauan satelit kemarin tidak menemukan titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera, khususnya di Riau.

Pemerintah Provinsi Riau sangat mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang indikasi awalnya ditandai dengan kemunculan titik panas. Karena itulah Pemprov Riau memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017, setelah periode sebelumnya berakhir pada 30 April.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan enam unit helikopter berukuran besar di beberapa titik di Riau, sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi Karhutla.

Akhir Mei lalu, sekelompok peneliti menyatakan, di tengah pemanasan global dan pemanasan daerah perkotaan, suhu di beberapa kota di dunia bisa meningkat delapan derajat Celsius lebih panas pada 2100. (*)