oleh

Bupati Inhil Paparkan Potensi Kelapa di Dirjen Perkebunan Kementerian

SALISMA.COM (SC), TEMBILAHAN – Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan menjelaskan potensi dan prospek perkelapaan di Inhil yang secara geografis diapit oleh negara-negara maju, seperti Singapura dan Malaysia.

Memiliki luas perkebunan terbesar di Indonesia, Bupati Wardan berharap pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada Inhil, mengingat jumlah perkebunan Inhil yang rusak cukup besar, berkisar 100 ribu hektare dari 460 ribu hektare dan hanya sekitar 34 ribu hektare milik swasta.

“Kerusakan, baik itu akibat serangan hama kumbang, maupun instruksi air laut,” ujar Wardan saat menjadi narasumber di Kementerian Pertanian RI dalam diskusi di ruangan rapat Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI Jakarta, Kamis (14/9/2017) siang.

Pada diskusi yang mengusung tema,’Mengembalikan Kejayaan Kelapa Indonesia,’ tersebut juga dihadiri Dirjen Perkebunan Bambang, Bupati Gotontalo Nelson, Pusat Penelitian Perkebunan (Balitpalma), Analisa Keuangan, dan perusahaan industri kelapa. Bertindak sebagai moderator eksekutif sahabat kelapa Indonesia, Ardi Simpala.

Persoalan lain yang diutarakan Wardan adalah penggunaan bibit unggul yang masih kurang sehingga produksi buah berkurang. Sedangkan industri hilirnya belum maksimal dalam pemanfaatan produk turunan.

Untuk mengatasi persoalan kerusakan, beberapa upaya yang sudah dilakukan Pemkab Inhil antara lain seperti pembangunan trio tata air, pembangunan tanggul, penyediaan bibit dan bantuan alat berat terhadap kecamatan. Namun bantuan itu dirasakan juga belum maksimal, mengingat keterbatasan anggaran daerah.

Apa yang dipaparkan Bupati Inhil, juga dibenarkan oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pergantian RI, Bambang.
Bambang mengatakan, secara nasional Inhil memang memiliki lahan perkebunan kelapa yang cukup luas.

“Kita sangat komitmen untuk mempertahankan luas perkebunan kelapa. Hanya saja butuh sinergi antara pemerintah daerah, petani dan pihak swasta,” kata Bambang.

Karena perlunya sinergi dan penguatan lembaga tersebut, oleh karena itu Bambang mewakili Dirjen Perkebunan sangat mendukung target perluasan kebun kelapa hingga 5 juta hektare. (*)