SALISMA.SOM (SC), PEKANBARU – Disperindag gencar melakukan razia pangkalan elpiji. Sejumlah pangkalan yang dinilai melanggar aturan bahkan sudah dicabut izinnya. Namun nampaknya hal itu belum membuat jera pangkalan lainnya.
Seorang warga yang tempat tinggal tidak jauh dari pangkalan di kawasan Jalan Srikandi mengaku kesulitan mendapatkan gas bersubsidi tersebut. Pemilik pangkalan mengatakan gas kosong. Namun anehnya, tidak berselang lama datang pengecer yang membawa gerobak mengangkut elpiji 3 kilogram dari pangkalan itu.
“Ini kan sudah keterlaluan sekali. Masak warga yang mau membeli satu tabung saja tidak dikasih. Pemilik pangkalan bilang gas kosong. Saat itu juga ada pemilik warung ngambil 10 tabung ternyata dikasih. Berarti ini gas tidak kosong. Cuma pemilik pangkalanya saja yang nakal,” kata warga Jalan Srikandi ini yang meminta namanya tidak dituliskan.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Irba Sulaiman berjanji menindak tegas setiap pangkalan gas elpiji yang nakal. Jika ditemukan ada yang menjual gas bersubsidi kepada pengecer, maka pihaknya akan menjatuhkan sanksi tegas berupa pencabutan izin.
“Tolong catat nama pangkalannya, agennya dan alamat lengkap. Kita akan tindaklanjuti laporan ini,” kata Irba, Selasa (7/11).
Pihaknya mengaku tidak akan memberikan toleransi kepada pangkalan gas yang nakal. Apalagi berani menjual gas bersubsidi kepada pengecer. Atau menjual elpiji di atas HET. “Kalau terbukti ada yang menjual ke pengecer tidak akan kita kasih ampun. Kita tutup,” tegas Irba.
Ancaman bagi pangkalan nakal tersebut bukan hanya gertak. Buktinya data yang Tribun himpun di Disperindag Kota Pekanbaru, tercatat sepanjang tahun 2017 sudah ada 20 pangkalan elpiji ditutup karena melanggar aturan. Mulai dari menjual gas diatas HET, hingga menjual gas bersubsidi ke pengecer. (*)