Salisma.com (sc) – Rumah Tenun Kampung Bandar menjadi salah satu tempat kerajinan pembuatan kain songket, shal (selendang leher) dan tanjak di Pekanbaru). Di rumah tenun kampung bandar inilah para pengunjung bisa belajar dan membeli kain tenun.
Dari pantauan Salisma.com Selasa (16/10/2818) Rumah Tenun Kampung Bandar banyak menghasilkan kain tenun yang siap untuk dijual sebagai buah tangan khas Riau.
Dari cerita Ruhaya, setiap kain tenun dihargai berbeda- beda, ini dilihat dari tingkat kesulitan pengerjaannya. Dalam setiap pengerjaan yang paling rumit membutuhkan 8 hari pengerjaan dengan motif yang berbeda – beda.
Untuk harga paling mahal bisa mencapai Rp 1.700.000/kain dan paling murah berkisar Rp 600.000. Dan untuk motifpun berbeda-beda.
” Kain tenun yang mahal itu karena rumi pengerjaannya, yakni 2 motif digabungkan dalam satu tenunan seperti motif Pucuk Rebung di variasiakan dengan siku keluang,” jelas Ruhaya
Menurut Ruhaya motif tenun, banyak diambil dari Filosi alam, diantaranya motif hewan dan motif tumbuhan. Sementara untuk bahan banyak dibeli dari bandung dan Singapura terutama di benang nya.
“Yang paling sering dicari Tenun motif Pucuk Rebung dan siku awan karena motif ini sudah ada di buku semenjak kita belajar pertama duku, ” kata Ruhaya
Banyak yang datang kesini, merupakan wisatawan manca negara, seperti Swiss, Inggris, Italia, Perancis, Singapura dan Malaysia karena tetangga dengan kita. (smg1)
