oleh

Baru Diresmikan Jokowi, Ini Detail Bandara Toraja

JAKARTA, SALISMA.COM (SC) – Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Toraja di Sulawesi Selatan pada Kamis, 18 Maret 2021. Keberadaan bandara Buntu Kunik ini diharapkan dapat mempermudah akses wisatawan untuk berwisata ke Tana Toraja.

Ada dua bandara yang diresmikan sekaligus pada hari itu. Yakni Bandara Buntu Kunik Toraja yang berada di Kecamatan Mangkendek, Kabupaten Tana Toraja dan Bandara Pantar yang terletak di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Bandara Pantar diresmikan Jokowi secara virtual dari Bandara Toraja.

“Semoga dua bandara ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja dan memicu menghidupkan sentra-sentra ekonomi baru,” ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang dilansir dari Tempo.co, Kamis, 18 Maret 2021.

Bandara Toraja sejatinya telah beroperasi sejak 4 September 2020, sebab pembangunannya sudah rampung pertangahan 2020 itu. Ada 2 maskapai yang telah melayani aktivitas penerbangan regular, yakni Wings Air dan Citilink. Rutenya Makassar-Toraja, serta sebaliknya.

Pesawat milik maskapai Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Toraja Sulawesi Selatan ini, yaitu pada 20 Agustus 2020 lalu. Uji coba pertama telah dilakukan sebelumnya dengan pesawat jenis kalibrasi Hawker 900 XP milik Kementerian Perhubungan pada 12 Agustus 2020.

Bandara Buntu Kunik berdiri megah di atas lahan seluas 141 hektare. Bandara ini hadir dengan desain bernuansa kearifan lokal rumah adat Tana Toraja.

Buntu Kunik memiliki landasan pacu dengan panjang 2.000 meter serta lebar 30 meter yang bisa didarati oleh pesawat Sejenis ATR 72-500/600. Kemudian apron berdimensi 94,5 x 67 meter dan taxiway seluas 124,5 x 15 meter. Terminal penumpang seluas 1.152 meter persegi turut melengkapi bandara dengan kemampuannya melayani 45.000 penumpang setiap tahun.

Pembangunan bandara yang berada di atas bukit ini menghabiskan biaya sekitar Rp 800 miliar. Biaya yang besar dihabiskan untuk memotong tiga bukit guna membangun landasan pacu.

Kini, akses ke Toraja hanya ditempuh dengan waktu sekitar 40 menit saja. Sebelumnya, akses ke Toraja menghabiskan waktu 8 sampai 9 jam perjalanan. Sebab wilayah bandara ini termasuk pada wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) di Indonesia.

“Akhirnya bandara Toraja ini bisa kita resmikan dan sudah beroperasi. Saya tadi tanya Pak Menteri, habisnya berapa ini bandara? Rp 800-an miliar, karena harus memotong tiga bukit. Tiga bukit dipotong, tanah yang harus dibuang dari sana ada 6 juta meter kubik,” ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, 18 Maret 2021. (mil)