oleh

Kwarda Riau Kembali Gelar Rapat Paripurna Andalan. Gubri:” “Perlu Rebranding Pramuka Baru Lebih Millenial”

 

SALISMA.COM – Pekanbaru. Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Riau kembali menggelar Rapat Paripurna Andalan pada Kamis, 8 April lalu.

Acara digelar, untuk menentukan kebijakan pengelolaan Gerakan Pramuka di Provinsi Riau. Kegiatan pun dibuka Gubernur Riau yang diwakili Asisten III Setda Provinsi Riau H. Syahrial Abdi, AP.,M.Si, dan diikuti oleh Pimpinan dan Andalan Kwarda.

Ketua Kwarda Riau H.M.Azaly Djohan dalam sambutannya menyampaikan kalau Kwarda Riau telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi covid-19 yang dihadapi saat ini.

Sambutan Ketua Kwarda Riau H.M.Azaly Djohan

“Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan seperti pemberian bahan pokok pada anggota Gerakan Pramuka terdampak covid-19, pemberian alat belajar, masker, alat kesehatan, peningkatan sumber daya manusia bagi peserta didik melalui kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan dan kegiatan Training of Trainers bagi Pelatih Pusdiklat se-Daerah Riau” kata Azaly Djohan.

Tak lupa ia juga menyampaikan hajatan besar Kwarda Riau  melalui Pramuka Peduli telah menyalurkan bantuan bencana alam kepada daerah terdampak. Seperti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Mamuju Sulawesi Barat, dan juga Nusa Tenggara Barat.

“Kwarda Riau mengucapkan terimakasih atas perhatian Gubernur Riau selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Riau dalam pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka. Kami berharap perhatian yang diberikan dapat lebih baik lagi, agar pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka di Provinsi Riau menjadi terbaik”, ujar Azaly Djohan.

Suasana rapat di bidang Binamuda yang dipimpin oleh Ketua Bidang Kak Jon Haril

Adapun Gubernur Riau dalam sambutannya yang diwakili Asisten III Setda Provinsi Riau Syahrial Abdi menyampaikan kalau rapat paripurna dalam Gerakan Pramuka merupakan bagian dari sebuah perencanaan pelaksnaan program-program Kwarda dalam upaya pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka.

“Pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda Indonesia, dituntut lebih berkontribusi nyata dalam hidup berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda”, tegasnya .

Maka, Gerakan Pramuka yang kini berusia 60 tahun, perlu rebranding Pramuka baru yang diminati kaum muda atau sekarang kerap disebut millenial, tambahnya .

Foto bersama setelah penutupan Rapat Paripurna Andalan Kwarda Riau

Para Pelatih pun harus belajar terus menerus mengembangkan dan menerapkan teknologi pendidikan yang up to date. Tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan, tambahnya.

“Saya menyambut baik Rapat Paripurna ini, apalagi saat pemerintah sedang giat membangun dan berusaha membuat masyarakat terbebas dari kemiskinan dan ketertinggalan infrastruktur. Perlu sinergi dari semua stake holder agar kita bisa mengatasi masalah tersebut” yakinnya.

Turut hadir dalam acara pembukaan, Anggota Mabida Riau H. Ahmad Bebas, Prof. Soewardi MS, H. Almunir Syafii dan H. Amrin Am.***(bahan olahan Humas Kwarda Riau)