oleh

Perawatan Tepat Agar Blender Awet

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Memiliki blender mungkin terasa menyenangkan ketika akan membuat jus buah atau saat perlu menghaluskan bahan makanan tertentu. Namun, bila perawatan blender tidak tepat, umur blender pun tak akan panjang.

Ada beberapa cara yang patut diperhatikan bagi Anda yang memiliki blender. Mulai dari cara penggunaan, pencucian hingga penyimpanan, ternyata memengaruhi ‘masa hidup’ blender.

1. Jangan Keterusan
Sebagai pakar boga, Sisca Soewitomo adalah salah satu pengguna blender sejak beberapa dekade silam. Apalagi, bereksperimen dengan resep masakan membuat blender pun menjadi seperti sahabat.

“Kalau menggunakan blender jangan dipakai terus, kasihan kecapekan tidak bisa ngomong. Kasih jeda setidaknya tiga puluh menit,” kata Sisca ketika ditemui di Senayan City, Rabu (3/8).

Dalam menggunakan blender, Maria Simanjuntak, senior marketing manajer Philips Personal Health Indonesia menyarankan untuk menggunakan blender sesuai rekomendasi penggunaan.

Karena bila tak sesuai, maka akan mendorong motor blender bekerja lebih keras dan bila berlangsung dalam waktu lama akan mempercepat masa kerusakan blender.

2. Jangan hanya dibilas
Masalah yang sering dihadapi pengguna blender saat membuat olahan adalah membersihkan alat tersebut setelah makanan atau minuman yang diinginkan didapat. Rasa malas itu ternyata dapat mengantarkan blender menjadi cepat rusak.

Membersihkan blender baiknya dilakukan dengan sabun bila tak ingin aroma atau sisa-sisa bahan makanan sebelumnya menempel. Namun, bila masih akan digunakan selanjutnya dengan resep yang sama, maka pencucian dengan air saja sudah cukup.

Sisca menyarankan untuk membersihkan hingga bagian terbawah dari blender dan sela-sela yang sulit dijangkau oleh spon cuci piring.

“Setelah dicuci bersih, keringkan benar. Lalu ingat, air adalah penghantar listrik yang baik. Jadi pastikan sebelum dipakai, seluruh komponen blender kering,” kata Sisca.

“Yang penting perlu diingat adalah mesin atau motor penggerak blender tidak boleh terkena air,” ujar Maria.

3. Simpan di tempat yang higienis
Blender akan semakin awet bila disimpan dalam kondisi kering di tempat yang juga kering. Blender juga dapat menyesuaikan dengan kondisi lemari yang ada.

Bila kondisi lemari memungkinkan blender dan mesin berdiri jadi satu, maka baiknya disimpan dalam kondisi seperti itu agar memudahkan dalam penggunaan berikutnya. Namun bila tidak, maka wadah dan mesin blender dapat dilepas.

Selain itu, ada baiknya blender ditempatkan dalam area dapur yang bersih dari serangan hama seperti tikus ataupun serangga lainnya agar higienis. “Lalu, kalau sudah punya, jangan cuma dipajang doang di lemari, dipakai,” seloroh Sisca.

4. Perhatikan garansi
Sebelum membeli sebuah blender baru, ada baiknya memperhatikan garansi yang ditawarkan. Menurut Sisca, blender dengan garansi yang singkat dapat diartikan brand tersebut tidak memperhitungkan penggunaan blender dalam jangka waktu yang lama.

Namun, bila dalam penggunaan blender ternyata mengalami kerusakan, ada baiknya menghubungi pihak jasa perbaikan resmi sesuai dengan perusahaan pembuat blender. Ini dianjurkan demi keaslian komponen dan penanganan yang lebih baik.

 

(CNN INDONESIA.com)