SALISMA.COM (SC), BANGKINANG – Bupati Kampar Azis Zaenal mengajak ninik mamak di daerah itu untuk hidup rukun dan menghindari pertentangan. Pernyataan itu disampaikan bupati menyikapi polemik di tubuh Lembaga Adat Kampar (LAK).
Azis menyayangkan kejadian tersebut dan berharap kemelut ini segera diakhiri. Dia belum merinci duduk masalah menurut versi Pemerintah Kabupaten Kampar. Namun menegaskan tidak akan memihak dalam upaya penyelesaian polemik.
“Saya sudah panggil pihak terkait. Saya tidak mau memihak,” ujarnya di sela-sela open house Idul Fitri di Balai Bupati Kampar, Minggu (25/6/2017).
Pada kesempatan itu, Azis tidak menerangkan para pihak yang telah dipanggil. Menurut dia, Pemkab Kampar siap menjadi penengah dan memfasilitasi penyelesaian masalah.
Azis mengajak semua pihak mewujudkan kedamaian di Kampar. Khususnya dalam tatanan adat. “Jangan ada lagi blok-blok. Ulama juga begitu. Matahari satu. Ninik Mamak juga harus satu,” ujarnya.
Menurut Azis, perseteruan Ninik Mamak akan merugikan anak kemenakan. Sebab perseteruan juga akan melebar ke anak kemenakan. Ia menjelaskan, ukuran tatanan adat dikatakan baik jika anak kemenakan hidup rukun.
Azis mengungkapkan, salah satu penyebab tatanan adat rusak ketika disalahgunakan untuk kepentingan bisnis. Untuk itu bupati meminta tidak dikomersilkan. (*)