BADUNG, SALISMA.COM (SC) – Menparekraf Sandiaga Uno menargetkan 70 persen pekerja pariwisata dapat divaksinasi COVID-19. Saat ini ada lebih dari 2 juta orang pekerja pariwisata di Bali.
“Kalau total di Bali (pekerja pariwisata) kan 2 juta lebih ya. Tapi kalau kita menyasar 70 persen supaya kita bisa genjot dulu. Mudah-mudahan itu bisa menjadi suatu target,” kata Sandiaga Uno saat mengunjungi Waterboom Bali, Kamis (25/2/2021).
Menurut Sandiaga, target vaksinasi 70 persen terhadap pekerja pariwisata memang tinggi. Akan tetapi dirinya yakin jumlah itu akan tercapai jika semua mau berkolaborasi.
“Jadi bukan hanya pemerintah. Hari ini kita lihat dari Waterboom, mereka mengusulkan tempatnya juga (sebagai lokasi vaksinasi) kepada penyedia vaksin nanti. Mudah-mudahan vaksin mandiri juga hadir di sini. Jadi nanti para wisatawan bisa datang ke Bali dan bisa diarahkan untuk vaccine based tourism atau pariwisata berbasis vaksin,” terangnya yang dilansir dari Detik.com.
Ia menuturkan, saat masih dalam suasana tahun baru pada 2 Januari lalu, pihaknya mengharapkan agar Bali mendapatkan prioritas vaksinasi COVID-19.
Sandiaga Uno pun berterima kasih kepada Menteri Kesehatan dan Gubernur Bali yang sudah memulai vaksinasi COVID-19 di Pulau Dewata sejak 14 Januari 2021.
“Terima kasih kepada Bapak Menteri Kesehatan, Bapak Gubernur dan seluruh jajaran. Pada 14 Januari telah kick off vaksinasi di Bali. Saya mengucapkan juga sudah 10 ribu lebih pekerja pariwisata di Bali yang terdaftar untuk segera divaksin,” kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, pihaknya telah membuka pendaftaran bagi pekerja pariwisata yang akan divaksinasi. Pendaftaran ini sudah dibuka sejak 22 Februari lalu.
“Di hari pertama kita sudah mendapat sekitar 30.600 orang. Kemudian hari ini sudah mencapai 40.000 pendaftar. Ini kan terus bergerak d kita kasi batas waktu sampai tanggal 28,” kata Astawa.
Menurutnya, setelah waktu pendaftaran selesai nantinya, Astawa bakal mengusulkan agar mendapatkan kuota. Usai ditetapkan kuotanya baru nanti ditentukan waktu vaksinasi tersebut.
“Sekarang untuk mendapatkan kuotanya masih berjuanglah,” kata mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali itu. (mil)