oleh

Rektor UIN Jadi Narasumber dalam Rapat Cegah Radikalisme di PTKIN di Jakarta

SALISMA.COM (SC) – Gerakan radikalisme sudah terindikasi masuk ke dunia akademik di perguruan tinggi. Sejumlah upaya pun telah dilakukan untuk mengidentifikasi gerakan tersebut, salah satunya dengan diadakan rapat koordinasi kuasa pengguna anggaran kementerian agama RI tahun 2018 bertempat Hotel Mercure Ancol Jakarta.

Dalam rapat tersebut, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Akhmad Mujahidin menjadi narsum bersama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Ditjend PENDIS) dengan tema mencegah radikalisme di Kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

“Materi yang disampaikan mengenai sejarah pencegahan teroris di Indonesia. Kedua, ancaman teroris untuk semua elemen masyarakat. Ketiga, indikasi masuknya paham radikalisme sebagai instrumen teroris di kampus,” ungkapnya seperti dilansir bertuahpos.com, Rabu (08/08/2018).

Lebih lanjut, dikatakan Akhmad Mujahidin, materi lainnya terkait paham takfiti yang melecehkan lambang negara seperti bendera merah putih lagu Indonesia Raya dan idiologi yang akan mengganti pancasila dengan idiologi.

“Terakhir, upaya pencegahan radikalisme dan terorisme dikampus dengan membuat pusat kajian moderasi islam untuk menciptakan kampus UIN yang cinta NKRI Pancasila UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika sebagai Fundamen Membangun bangsa yang hebat, kuat moderat demi Indonesia tanah air tercinta,” katanya.

Acara ini dimulai hari Rabu (07/08/2018) hingga Kamis (09/082/2018). Turut hadir hadir dalam acara ini dari Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (Setjen Kemenag RI), Direktorat Jenderal Pendidikan (Dirjen) Islam Kemenag RI, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama dan semua pejabat Kemenag RI. Turut hadir pula 58 Rektor UIN IAIN STAIN dan 34 Kepala Kantor Wilayah (Ka Kanwil) Kemenag se Indonesia.(**)