oleh

PT RAPP dan Pemkab Siak Gelar MoU Program Desa Bebas Api dan Mengurangi Angka Stunting

SALISMA.COM, SIAK – PT Riau Andalan Pulp and Paper menandatangani kesepakatan bersama atau MoU tentang Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Siak sebagai wujud dari prinsip salah 5C perusahaan, yakni Good for Community (kebaikan bagi masyarakat).

Direktur PT RAPP dalam kegiatan penandatangan di Kantor Bupati Siak, Kamis mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi merupakan hak dasar anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjalankan amanat tersebut adalah dengan melindungi anak-anak dari gangguan akibat kekurangan gizi dan pola pengasuhan yang kurang tepat.

“Isu stunting ini menjadi perhatian serius dari PT RAPP karena persoalan ini berdampak besar pada kualitas generasi (SDM) yang akan datang. Sebagai salah satu mitra pembangunan, PT RAPP senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting di Provinsi Riau,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa ada dua pendekatan yang digunakan oleh PT RAPP dalam rangka mendukung program percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau. Pendekatan pertama adalah dengan pemberdayaan masyarakat atau community empowerment, yang diharapkan dapat menguatkan intervensi spesifik dan intervensi sensitif di tingkat komunitas.

Pendekatan kedua adalah denganmenciptakan lingkungan yang kondusif atau enabling environment, bagi berbagai upayapercepatan penurunan stunting di seluruh level.

Selain itu, partisipasi PT RAPP dalam program percepatan penurunan stunting ini selaras dengan visi APRIL 2030 yang salah satu indikatornya adalah prevelensi stunting hingga 50 persen di desa-desa sasaran. Hal ini juga diharapkan juga dapat berkontribusi dalam pencapaian SustainableDevelopment Goals, khususnya pencapaian tujuan SDG’s ke-2, khususnya pada target 2.2.

“Yaitu pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia

5 tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula, ” ungkapnya.

Bupati Siak, Alfedri mengapresiasi dukungan untuk penurunan angka stunting yang pada 2024 harus 14 persen secara nasional. Maka tidak bisa hanya pemerintah, perlu dikungan pihak lain termasuk dunia usaha seperti PT RAPP yang direalisasikan melalui Tanoto Foundation juga.

“Kerjasama penurunan Stunting dengan RAPP sudah berjalan bagus, Di sini kepala timnya kepala badan perencanaan dan pembangunan, termasuk tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Dengan dikuatkan dengan MoU diharapkan agar lebih bersemangat supaya porsi dan dukungan RAPP terarah,” ujar bupati.

Kabupaten Siak lanjutnya beberapa waktu ini sudah dinobatkan sebagai yang terbaik di Riau dalam inivasi penanganan stunting. Angka stunting yang awalnya 27 persen tahun 2021 lalu sudah 18 persen dan ditargetkan lagi menjadi 12 persen.

Dalam kesempatan itu, RAPP juga memberikan penghargaan dan penandatanganan kerjasama empat desa bebas api di Siak. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sustainability Operations Manager, Craig R. Tribolet,Forest Protection & Conservation Manager, Dani Sumitran,SHR Manager, Samsuriya M. Hasyim, danCommunity Development Operation Manager, Sundari Berlian.** (Infotorial)