oleh

Soal Isu Islam Nusantara di Balik Agenda Kirab Satu Negeri, Ini Penjelasan Ketua GP Ansor Riau

SALISMA.COM (SC) – Ketua GP Ansor Riau, Purwaji menanggapi soal tudingan penyebaran Islam nusantara dalam agenda kirap satu negeri yang akan digelar di Siak, Riau, Sabtu, 22 Sepetmber 2018 nanti.

Dia mengakui memang sebelumnya ada semacam bentuk penolakan terutama dari pihak Front Pembela Islam (FPI) Riau, terhadap acara tersebut.

“Pada saat pertemuan di LAM Riau itu adalah inisiasi saya, saya hadir di sana dan ingin mengklalifikasi semuannya,” ujarnya, Kamis, 20 September 2018 di Pekanbaru.

Purwaji menjelaskan, salah satu poin yang diklarifikasinya dalam pertemuan di LAM Riau yakani soal isu penyebaran Islam Nusantara di balik acara tersebut.

“Sudah kami jelaskan kalau Islam Nusantara itu hanyalah sebuah metode dakwah. Substansinya sama dengan amalan masyarakat Riau. pada prinsipnya ahlusunnah wal jamaah. Saya menyayangkan banyak masyarakat termakan hoax, apalagi sampai ada yang bilang kalau salat harus pakai lagu Indonesia Raya dulu,” jelasnya.

Soal adanya massa dari FPI yang melakukan penolakan terhadap dirinya pada saat duduk satu meja di LAM Riau, Purwaji mengklaim kalau masalah itu juga sudah dia selesaikan.

“Memang waktu itu di luar ada teman-teman dari FPI yang berorasi ‘usir Purwaji’. Begitu acara tabayun di LAM selesai saya diantar oleh datuk-datuk dari LAM. saya diantar ke Hotel Aryaduta karena mobil saya di sana. Ketika keluar saya hampiri teman-teman FPI itu,” kata Purwaji.

Dia menabahkan, meski demikian FPI tetap menolak kegiatan GP Ansor padahal agenda di Siak itu hanya zikir, doa bersama untuk keselamatan bangsa.

“Kemudian ziarah ke makam sultan, salawatan, zikir bersama. Kenapa di Siak? kami ingin angkat Siak sebagai ikon Provinsi Riau dikancah nasional dan internasional karena dari sisi sejarah Siak punya peran besar terhadap kemerdekaan bangsa, dan masyarakat harus tahu. Makanya saya langsung klairifikasi dan pihak sultan mau. Mereka paham dengan kegiatan ini dan ingin terlibat. LAM Riau juga paham kalau kegiatan ini positif, terlepas ada masalah lain itu juga akan kami selesaikan sesaui prinsip keislaman,” kata Purwaji.

“LAM Siak. Tadi malam saya sudah ketemu dengan mereka dan perwakilan lainnya kalau kegiatan di Siak itu judulnya diganti, dari sebelumnya dengan haul sultan dan ini sejalan dengan apa yang kami rencanakan awal. Walau ada penolakan kegiatan tetap lanjut dan seluruh Ansor di Riau akan hadir. Ada sekitar 2000 Banser dan Ansor akan ziarah ke Makam Sultan Syarif Kasim II

Kepada bertuahpos.com, Purwaji juga menjelaskan perihal masalah Ansor dan UAS. Pertemuan di LAM ketika itu termasuk untuk mengklarifikasi masalah tersebut.

“Soal UAS dengan Ansor, saya datang ke LAM merupakan iktiar untuk menyelesaikan masalah ini, dan kami minta LAM memfasilitasi dan ada itikat dari pimpinan dan ketua umum kami dengan pihak UAS. Dan LAM sendiri menyambut baik soal itu,” sambungnya. (smg1)